Minggu, 21 Juni 2009

KOLOID

A. PENDAHULUAN


Tahu mungkin sudah asing bagi kehidupan kita. Tahu sebagai salah satu protein nabati ternyata merupakan sistem koloid. Nah, kalau begitu sifat koloid yang mana digunakan untuk membuat tahu???? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak materi yang disajikan seperti di bawah ini. Dalam materi ini teman-teman akan mengetahui secara jelas mengenai salah satu sifat koloid yaitu koagulasi.


PENGERTIAN KOLOID

B. PENGERTIAN KOLOID



Koloid merupakan sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel kecil dari suatu zat yang disebut fase terdispersi dalam fase lainnya yang disebut medium pendispersi. Baik fase terdispersi maupun medium pendispersinya dapat berupa padat, cair, atau gas. Istilah koloid ini diambil dari kata bahasa Yunani yaitu kolla, berarti "lem". Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli kimia Inggris, Thomas Graham (1805-1869). Graham menggunakan istilah koloid berdasarkan penelitiannya tentang difusi. Menurutnya, zat-zat seperti kanji, gelatin, getah, dan albumin yang sukar mengalami difusi digolongkan ke dalam koloid.Dalam tabel di bawah ini akan disajikan perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid dan suspensi

No

Uraian

Larutan

Koloid

Suspensi

1

Diameter Partikel Terdispersi

<>-7

10-7 – 10-5

> 10-5

2

Jumlah Fasa

Satu

Dua

Dua

3

Penampakan

Jernih

Tidak Jernih

Tidak Jernih

4

Homogenitas Sistem

Homogen

Antara Homogen-Heterogen

Heterogen

5

Pemisahan Zat Terdispersi

Tidak dapat disaring

Bisa disaring Dengan saringan Ultra

Dapat disaring

6

Jika Didiamkan

Tidak memisah

Tidak memisah

Memisah

SISTEM KOLOID

C. SISTEM KOLOID


Sistem Koloid terdiri atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi (fasa yang tersebar halus) dan pendispersi (medium tempat penyebaran fasa terdispersi). Bentuk ideal dari partikel zat terdispersi adalah lembaran (laminar), serat (fibrilar), dan butiran (korpuskular). Ukuran partikel yang berbentuk butiran adalah diameter, sedangkan yang berbentuk lembaran dan serat adalah panjang, lebar dan tebal. Di bawah ini disajikan tabel macam-macam sistem koloid.

No

Fasa Terdispersi

Fasa Pendispersi

Nama Koloid

Contoh

1

Gas

Cair

Busa

Buih Sabun, shampoo, lerek

2

Gas

Padat

Busa Padat

Karet Busa, Batu Apung, biskuit

3

Cair

Gas

Aerosol Cair

Kabut, awan

4

Cair

Cair

Emulsi

Susu, santan, es krim

5

Cair

Padat

Emulsi Padat

Mutiara, keju

6

Padat

Gas

Aerosol Padat

Asap, debu

7

Padat

Cair

Sol

Cat, agar-agar, larutan kanji, larutan Fe(OH)3

8

Padat

Padat

Sol Padat

Kaca berwarna, campuran logam



Sistem koloid tentu saja memiliki karakteristik-karakteristik tertentu melihat ukuran partikel koloid (tabel perbedaan koloid, larutan sejati dan suspensi). Sifat-sifat koloid dibagi menjadi lima bagian, yaitu :

1. Efek Tyndall

2. Gerak Brown

3. Elektroforesis

4. Adsorpsi

5. Koagulasi.


Namun, dalam bahasan ini akan dibahas mengenai salah satu sifat dari koloid yaitu koagulasi.

Rabu, 17 Juni 2009

KOAGULASI KOLOID

D. Koagulasi


Koagulasi merupakan salah satu sifat dari koloid. Partikel-partikel suatu koloid dapat mengalami penggumpalan membentuk zat semi-padat. Partikel-partikel koloid tersebut bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Apabila muatan listrik itu hilang, maka partikel koloid tersebut akan bergabung membentuk gumpalan. Proses penggumpalan partikel koloid dan pengendapannya disebut Koagulasi.



Dalam hal ini, koagulasi koloid merupakan proses bergabungnya partikel-partikel koloid secara bersama membentuk zat dengan massa yang lebih besar. Pada dasarnya, penggumpalan partikel-partikel koloid dapat terjadi baik secara fisis maupun secara kimia. Secara fisis, penggumpalan koloid biasanya terjadi akibat perubahan suhu. Dalam hal ini, suatu koloid dapat menggumpal ketika dipanaskan atau didinginkan. Sementara itu, secara kimia koagulasi koloid dapat terjadi sebagai hasil dari pencampuran suatu koloid dengan koloid lain yang berbeda muatan, mencampurkan dengan beberapa zat elektrolit, dan dengan pemanasan.


a. Mencampurkan koloid dengan koloid lain yang berbeda muatan. Sistem koloid bermuatan positif dicampur dengan sistem koloid lain yang bermuatan negatif, kedua koloid tersebut akan saling mengadsorpsi menjadi netral maka terbentuk kogulasi., misalnya koloid Fe(OH)3 dengan As2S3 pembentukan delta pada pertemuan dua sungai.


b. Mencampurkan koloid dengan zat elektrolit yang bermuatan berlawanan. Semakin besar muatan ion yang ditambahkan, semakin efektif penggumpalannya. Jika suatu elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid, maka partikel-partikel koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation) dari elektrolit. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion) dari elektrolit. Hal ini menyebabkan partikel -partikel koloid tersebut dikelilingi oleh lapisan kedua yang memiliki muatan berlawanan dengan muatan lapisan pertama. Apabila jarak antara lapisan pertama dan kedua cukup dekat, maka muatan keduanya akan hilang sehingga terjadi koagulasi. Contoh, untuk menggumpalkan koloid Fe(OH)3 yang bermutan positif, efektivitas anion yang dipakai menggumpalkan adalah Cl- <>42- <>43-. Beberapa contoh koagulasi koloid karena penambahan elektrolit adalah : susu akan menggumpal jika ditambahkan jeruk nipis, partikel karet dalam lateks akan menggumpal jika ditambahkan asam laktat, emulsi sari kedelai pada proses pembuatan tahu akan menggumpal jika ditambahkan batu tahu (CaSO4. 2H2O) atau asam cuka.


c. Pemanasan akibat kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan jumlah tumbukan antara partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Menyebabkan lepasnya elekrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Partikel-partikel koloid bersifat stabil karena memiliki muatan listrik yang sejenis. Apabila muatan listrik tersebut hilang, maka partikel-partikel koloid tersebut akan bergabung membentuk gumpalan. Proses pengumpulan ini disebut flokulasi (floculation) dan gumpalannya disebut flok (flocculant). Gumpalan ini akan mengendap akibat pengaruh gravitasi. Proses penggumpalan partikel-partikel koloid